Friday, July 19, 2013

Masalah Android Brick dan Berbagai macam Solusinya

Sore bro & sis, Sudah lama tidak posting, hehe. Gimana puasanya masih kuat kan. Oke kali ini saya mau share tentang masalah Android Brick dan berbagai macam solusinya. Kebetulan saya sendiri sudah mengalami hal itu berkali-kali, dari soft hingga hard brick alias benar-benar menjadi bata (tidak bisa boot, tidak bisa dices, dan tidak terdeteksi di pc).



Oke langsung saja,  berikut adalah berbagai macam masalah brick

1. Layar hanya berputar di logo saja.
Itu istilahnya "bootloop", masih dalam kategori soft brick, penyebabnya bisa karena menghapus file system, root yang salah, install aplikasi yang salah atau mengandung malware, melakukan tweaking yang salah, mengganti font. Untuk masalah ini anda tidak perlu khawatir, ini bisa diselesaikan sendiri tanpa harus ke service center. Solusinya bisa flash ulang, reset phone (jika memang belum pernah di root), atau install ulang firmware saja.

Tapi bagi rooted user, CWM adalah solusi yang terbaik, karena jika terjadi bootloop, cukup restore backupannya dan semua kembali seperti hasil backup (termasuk semua aplikasi, dan data).

2. Hanya berhenti di boot start, atau layar gelap, namun masih bisa terdeteksi oleh PC.
Ini bisa hardbrick atau softbrick. Penyebabnya macam-macam, tapi mayoritas sudah terlalu jauh oprek systemnya. Jika devicenya tersedia aplikasi untuk unbrick, ini masih termasuk soft brick anda cukup gunakan software unbrick (nama aplikasi berbeda2 tergantung developernya) dan bisa dilakukan sendiri. Namun jika tidak ada software sama sekali maka akan masuk kategori hardbrick dan solusinya hanya tukang service center saja yang tahu.

3. Mati total, Dead Boot, tidak terdeteksi di PC.
Nah ini saya sudah dua kali mengalami ini, satu karena flash sesuatu ke bootloader pada andromax-i, yang menyebabkan handset seperti rusak berat. tidak terdeteksi sama sekali. Yang kedua nexus s, pada saat proses cwm saya coba cabut baterai paksa, hasilnya mungkin bootloader corrupt, jadi nasibnya sama seperti max-i. Jadi penyebab dead boot atau mati total (jika bukan karena masalah hardware) itu karena utak-atik diarea bootloader atau permasalahan flashing firmware jika terjadi interupsi.



Solusinya adalah dengan Riff/JTAG sebuah alat untuk memperbaiki berbagai jenis handphone, tentu saja harganya sangat mahal, sekitar 900.000an keatas. Tapi kita tidak wajib membeli alat itu, cukup datang ke tempat service yang menangani Riff/JTAG khusus handset yang mati di area bootloadernya. Pengalaman saya memperbaiki handset yang mati total, andromaxi di Service center, biaya hanya 1000 rupiah (tukang parkir) karena masih garansi. Lalu untuk nexus s di tempat service umum, waktu itu sempat nanya sekitar 200ribuan.

4. Unbrickable Device
Nah ini mungkin istilah yang jarang, ada juga handset yang sangat sulit dibuat brick, disebut dengan unbrickable, contoh di device ini yang pernah saya tes adalah ainol novo 7 aurora, dan onda vx580w (semua chipsetnya allwinner) semuanya saya buat hardbrick (gak bisa dicas, ataupun hidup). Tapi tetap di PC masih bisa dilakukan flashing. Mau dirusak berkali-kali itu systemnya tetap bisa diflash. Nah untuk device ini sangat cocok untuk para developer yang mau mengembangkan software atau yang lainnya karena tidak perlu pusing-pusing lagi mikirin hard brick.



Nah itu saja kira-kira permasalahan android brick menurut pemahaman saya. Jika ada yang salah koreksi saja. Semoga berguna. :) Met puasa.

No comments:

Post a Comment